(Sarmila UPK Simpang Teritip, Bangka Barat)
Saya mulai bekerja sebagai pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Program Pengembangan Kecamatan (PNPM PPK)-sebelum bernama PNPM Mandiri Perdesaan-Kecamatan Teritip, Kabupaten Bangka Barat, pada tahun 2007. Pada awalnya, saya diundang kepala desa untuk menghadiri kegiatan Musyawarah Desa Sosialisasi PNPM PPK, di Kundi, Simpang Teritip. Saat itu, saya dimajukan sebagai calon pengurus UPK, yang akan diseleksi para peserta forum Musyawarah Antar Desa Prioritas Usulan (MAD I) di tingkat kecamatan.

Hengky Kurniawan (paling kiri), Siti Asaniah, S.E., sekretaris UPK(nomor dua dari kiri) dan saya (baju kuning dan berjilbab)
Saya ingat benar pada 08 Oktober 2007, saya dipanggil tes menjadi pengurus UPK. Persaingan sewaktu seleksi kepengurusan UPK cukup ketat. Ternyata, kandidat pengurus UPK juga dicalonkan dari desa-desa lain se-Kecamatan Simpang Teritip. Banyak di antara yang ikut tes sudah menyandang gelar dan status pendidikan setara sarjana (S 1). Sedangkan saya hanya tamatan SMA. Tapi, tidak disangka-sangka, justru saya yang terpilih menjadi salah satu pengurus UPK. Jujur, hal ini tak pernah saya duga sebelumnya bisa lolos seleksi, karena melihat persaingan yang begitu ketat. Waktu itu saya terpilih sebagai bendahara UPK. Adapun calon lain, yang terpilih yakni Hengki Kurniawan, S.T. diamanahkan sebagai ketua UPK, dan Siti Asaniah, S.E. menjabat sekretaris UPK. Sebelum bergabung dalam PNPM PPK, jujur saya belum tahu dan tidak paham tentang PNPM PPK, serta tugas-tugas bendahara UPK PNPM PPK Kecamatan Simpang Teritp.
Parahnya lagi, saya belum mengenal dan paham bekerja menggunakan komputer. Tetapi dengan rasa keingintahuan, tekad dan rasa tanggung jawab, semua hal berkaitan dengan PNPM PPK, saya pelajari demi kemajuan UPK dan keberlanjutan PNPM PPK di kecamatan saya dibesarkan. Saya bersyukur dibimbing oleh Fasilitator Kecamatan (FK) Pemberdayaan dan FK Teknik, dan tak pernah bosan-bosan membagi ilmu pada saya. Hingga akhirnya tugas-tugas sebagai bendahara, bisa saya selesaikan dengan baik. Pertama kali menjadi bendahara UPK, saya mendapat penghasilan Rp. 250.000,- per bulan. Walaupun berpendapatan minim, saya terima dengan ikhlas dan saya tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab pokok sebagai pengelola kegiatan, khususnya urusan keuangan, kegiatan dan operasional UPK.
Untuk menambah penghasilan, saya setiap hari pergi ngaret (menyadap karet) milik orangtua mulai dari Oktober 2007 sampai September 2009.
Ada satu peristiwa yang mengubah kehidupan dan posisi saya di UPK selama setahun menjadi bendahara UPK. Hengki Kurniawan, yang menjabat ketua UPK ternyata mengundurkan diri dari jabatannya pada Agustus 2008, karena alasan pendapatan yang begitu minim. Dia bekerja sebagai ketua UPK hanya bertahan selama 11 bulan. Maklum honor UPK dibayar hanya mengandalkan dana operasional UPK 2% dari total dana bantuan langsung masyarakat (BLM) yang UPK kelola. Nilai 2 % itu merupakan dana operasional UPK selama satu anggaran kegiatan PNPM MPd. di suatu kecamatan. Sedangkan 3 % dari total BLM yang masuk rekening UPK digunakan sebagai operasional Tim Pengelola Kegiatan dan 95 % disalurkan untuk kegiatan prasarana, pendidikan, kesehatan dan simpan pinjam perempuan (SPP). Hengki Kurniawan akhirnya digantikan Sugara, A.Md. sebagai ketua UPK pada Agustus 2008. Namun, karena alasan yang sama yakni penghasilan minim, Sugara pun mengajukan pengunduran diri pada Oktober 2008. Untuk mengisi posisi lowongan ketua UPK, PjOK PNPM PPK Kecamatan Simpang Teritip, Hilda, menginformasikan pada seluruh desa di Kecamatan Simpang Teritip, bahwa UPK Simpang Teritip membuka lowongan tenaga pengelola UPK sebagai ketua UPK. Saya pun memberanikan diri maju untuk mengisi lowongan ketua UPK yang akan dipilih dan ditetapkan pada MAD Khusus. Rupanya nasib baik berpihak pada saya lagi. Saya pun diberikan kepercayaan oleh peserta MAD Khusus sebagai ketua UPK menggantikan Sugara. Saya terpilih jadi Ketua UPK mulai Februari 2009. Hingga Februari 2009 sampai Mei 2014, saya tetap menjabat ketua UPK.
Meskipun merasa berat, karena saya merasa belum mampu menjalankan amanat menjabat ketua UPK, lagi-lagi dengan rasa ikhlas, saya jalani tugas dan tanggung jawab saya sepenuh hati. Waktu dan pengabdian saya berikan demi kemajuan pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan yang saya cintai ini. Posisi saya sebagai bendahara UPK digantikan Lili Marlina sejak Februari 2009 dan sekretaris UPK dijabat Silfia Anggraini yang diisi awal September 2010. (Silfia Anggraini pernah mewakili UPK se-Bangka Belitung pada Rakernas UPK di Solo, Jawa Tengah pada 2013).
Alhamdulillah berkat keikhlasan dan kesabaran, kerja keras dan kerjasama yang baik antarpengurus UPK, PjOK, PL, BKAD, FK serta dukungan pihak kecamatan pada tahun 2012 dan 2013, UPK Simpang Teritip mampu menjadi UPK Terbaik I se-Provinsi Bangka Belitung. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya selaku ketua UPK. Tak sia-sia, pengorbanan dan pengabdian saya dan kawan-kawan pengurus UPK selama ini. Bersama Lili Marlina dan Silfia Anggraini serta pelaku-pelaku PNPM MPd. di kecamatan dan desa, sesuai tugas dan tanggungjawab dan fungsi masing-masing, tiada henti-hentinya kami terus belajar. Sehingga apa yang sudah kami lakukan sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat menjadi tidak sia-sia. Banyak hal yang kami peroleh dari pelaksanaan PNPM MPd. Kami menganggap pengabdian di UPK sangat mulia. Tak henti-hentinya kami terus belajar dan bekerja dengan sepenuh hati.



Pemberian Sikompak Award 2013 bersamaan dengan Hari Keluarga XX, BBGRM X dan HKG PKK ke-41, di Kota Pangkalpinang
Wakili UPK se-Babel Hadiri Gelar Karya di Jakarta
Mndapatkan Penghargaan Sikompak Award, berarti pemerintah mengharga kerja keras selama ini. Tentu saja penghargaan yang kami dapatkan tidak begitu saja kami raih. Banyak hal yang kami dapatkan dari bimbingan Fasilitator Kecamatan (waktu itu Nurhamidah dan Ir. Arsumadi serta KM Kabupaten (Mangapul Sinaga). Mereka selalu memberikan dukungan dan membimbing kami. Sebagai UPK Terbaik I se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai ketua UPK, saya diutus oleh Satker PNPM MPd. Provinsi Bangka Belitung untuk menghadiri Gelar Karya yang digelar di Jakarta. Saya tak menyangka bisa mewakili 14 UPK lain se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk dapat bersilaturahim dengan pelaku-pelaku PNPM MPd. Khususnya UPK se-Indonesia. Ini pengalaman yang paling berharga dalam hidup sebagai ketua UPK.
Selain itu, di tengah-tengah kesibukan sebagai bendahara UPK dan ketua UPK serta ibu rumah tangga, saya mampu membeli sendiri motor-selain mendapat tambahan penghasilan sebagai pengaret -dan melanjutkan pendidikan tinggi. Sejak awal Januari 2012, saya tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Terbuka (UT UPBJJ Pangkalpinang, Pokjar Muntok). Hal yang membanggakan dan membahagiakan, selain mampu membeli motor dan membayar uang kuliah sendiri, saya bisa membiayai kuliah adik saya, Anis Maisaroh. Pada 28 Agustus 2014, adik yang kuliah di Jurusan Geografi FKIP UT akan diwisuda. Adapun Silfia Anggraini (Juli 2011) dan Lili Marlina (awal Januari 2012), keduanya masih menjadi mahasiswi Jurusan Administrasi Negara FISIP di UT (UPBJJ Pangkalpinang, Pokjar Muntok).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar